Untukmu
Pagi
Harum
aroma rerumput tanah basah
di
tengah rimba langit putih
di
pucuk-pucuk pepohan rendang
angin
pagi mengiringi putih kabus
Di
jalan ini, sering-sering aku lewati
tanpa
mengenal rasa jemu dan masa berlalu
ketika
rindu mengundang, biarpun pedih
kuceritakan
rasa ini dari jendela hati
bagaikan
siang tiada bayang mentari
Untukmu
pagi yang tenang menyapa hati
izinkan
aku bercerita pada rerumput menghijau
pada
bunga teratai tumbuh di sepanjang tanah paya
pada
dahan-dahan pohon tua tiada berdaun
Betapa
rindu ini sulit untuk diungkapkan
hingga
kini, bisik-bisik kasih
dan
sayangnya tiada lagi kudengar
sehamparan
janjinya kian sepi menerpa hati
lewat
jalan ini, biarlah kuceritakan untukmu pagi
sebelum
mentari beranjak di punggung langit
hingga
senja menjelang mewarna jingga
dan
kembaliku pulang di tengah halaman
meredah
waktu yang masih tersisa
By:
Putriizzabella
03012013
Brunei
Darussalam