Ahad, 4 Disember 2011

Kerana Kasih-Nya




Siang silih berganti
malam mendatang
waktu tak terasa berlalu
kita renung subuh menjelang
tanpa bisikan sentuhan kasih-Nya
sehelai nafas pun tak dapat kita hirup

Dalam persingahan usia
terkadang kita alpa selembar hari
bagaikan selembar benang putih
lalu kita kutip indahnya
tiada dapat di nilai harganya
setelah bersuku abad
kita berdiri mengais sisa usia

Sesungguhnya, kerana kasih-Nya jua
rindu ini tumbuh subur
meruntun di dasar lautan jiwa
betapa kita adalah milik-Nya
amatlah disayangkan selangkah
kita terlena dalam buaian dunia
takkan dapat memintal titisan air
mengalir menguasai samudera
dalam hitungan tasbih tahmid, takbir
bersujud tunduk pada-Nya
dan mensyukuri yang diberi-Nya

Kerana kasih-Nya sekubit hayat
memohon pertunjuk dan rahmat
mengharapkan keampunan-Nya
dari debu dosa selembar benang putih
meluruh di bibr kalbu

"Ya Allah suburkanlah cinta ini
dan kasih kami kepada-Mu
hidup penuh rahmat
khusyuk dalam beriman pada-Mu"

By: Shaz
27 0ctober 2011
Brunei Darussalam

Rabu, 23 November 2011

Nyanyian Nasib

 

Di sini ada jeritan anak-anak
digemuruh hati kami berduka
mendayung badai ke tepi
dalam seribu berkas sinar
dalam rintihan nyanyian nasib

Di sini ada rindu terpaut
di desa kampung halaman
di kota ada denyut nadi
janji setia membara tersentak
seakan hilang menelaga
dipagut alam membiru

Di sini kota halaman kami
kemaruk badai berlabuh
tiada berhujung dalam gelita
kemelut demi kemelut
datang dan pergi silih berganti
dan kami tetap tegar menyimpul doa
tika ujian mencuba ke dasar hati

Di sini nyanyian nasib kami
mencari keredhaan-Mu
menghimpun doa seteguk cahaya dari-Mu
agar langit jingga berlalu mewarna
seputih cinta dan kasih-Mu
kami tadahkan kedua tangan ini
dengan mengucapkan;

"Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah
lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu
wahuwa'alaa kulli syai in qadir"
Tiada Tuhan yang disembah hanya Allah
Tuhan Yang Maha Esa
tiada ada yang menyekutui-Nya
bagi-Nya kerajaan dan puji
yang menghidupkan dan yang mematikan
dan berkuasa atas semua sesuatu"

By: Shaz
18 October 2011
Brunei Darussalam

Rabu, 28 September 2011

Penantian




Dengan harapan yang tak pernah ditemukan
menanti di debar sepi di nyanyian angin
kini tinggal sisa jejak yang tak bertapak
adakah kata lagi untukku
segumpal harapan yang tak terbaca
menghiris luka di hati mewarna merah darah

Akankah penantian ini berakhir
dalam suka dan duka bersama anganku
pertemuan dan perpisahan menjadi penantian
rindu menghayati kalbu dalam setiap waktu
pesona kiata menjadi nyanyian rindu
di sini ku menanti dalam sepi tanpa dirimu
senyum yang engkau ukir di raut wajahmu
menjadi penawar rindu
takala membayang di ingatan

Laraya hati
andai saja ada lagi kesempatan ini
tidak kukesali lagi menanti dalam impian
akan tetapi kau pergi jua
haruskah ini berakhir dari semuanya


By:Shaz
28 May 2010

Usah Kau Tanya




Usah kau tanya pada mentari pagi
bila titisan embun mengering di kelopak mawar
usah kau menanti angin menerpa wajah
melakar senja kala awan kelabu di ufuk timur
usah kau tanya bayang merentang saksi bulan dan bintang
sedang pelangi mewarna langit biru
usah kau membisu tanpa kata
mengenggam rasa keluh kesah
usah kau berbisik di antara angin
hanya ada dingin yang menyapa
usah kau menatap langit
meminjam waktu dalam sadarku
usah kau memuja sinar
bila nanti sirna di makan waktu
usah kau tanya lagi bila nyanyian angin
tiada bersenandung rindu
kala malam berlalu pergi tinggalkan sepi
di hujung rembulan berkabut putih
mengukir janji di pintu langit

Usah kau tanya lagi jika tiada bayang
bermain di lingkaran hati
usah kau ingat bila semuanya sudah tiada
hanya ada suara hati bermain di lingkaran kata
usah kau baca berulang-ulang
delapan kata tiada makna di hati
usah kau pandang jika hilang pedoman
biarlah iman menguh di hati

By: Shaz
5 July 2010
Brunei Darussalam

Dalam Kenangan Mengurai Kata




Satu masa satu rasa tetap terasa
mengalir di setiap rasa
dalam jiwa raga
indah terhias dengan kata
bersulam nada merangkai kata
ada kenangan dalam jiwa
ada kisah tertulis di setiap waktu
berlari bersama waktu
bermadahlah waktu
mengurai kata membias nada berirama
jika hati bertanya
dapatkah kau raih kembali
pada asa selautan kata
di masa yang lalu
berbagi bersama
dalam suka dan duka
tidak terlupakan
walau jarak yang telah menjauh
di ukir dengan waktu
dalam kenangan mengurai kata

By: Shaz
11 June 2010
Brunei Darussalam


Selasa, 27 September 2011

Pengemis Tua





Nenek baju yang kau pakai ini
sudah lusuh koyak
apa nenek tidak tau?
hanya senyum yang terlihat
di wajah orang tua itu
biarpun baju nenek sedemikian rupa
baju nenek hanya ini nak satu-satunya
dengan baju ini juga
dapat menutup tubuh nenek
yang terbakar panas mentari

Nenek tak punya apa-apa nak
peluh membasahi di kulit tubuh
seakan akan menghilangkan rasa duka
yang dalam parut lelahnya

Sayu terpancar di wajah hiba nenek tua
nak nenek hanya pengemis
apa anak tidak merasa malu?
berteman dengan pengemis tua
hanya sehelai baju di tubuh pendaming
wangian di tubuh hanya peluh
tiada wangian floral dan bright apple
tiada kebanggan yang di harapakan

Terasa pilu menyusuk di hati
mendengar ucapan nenek tua
Rambutnya sudah memutih tak terurus
tanda bekas luka di pipi masih memerah

Nenek ambilah baju pemberianku ini
dan ambilah selendangku ini
jika nenek menyukainya
begitu mulianya hatimu nak
bukankah ini pakaian serba mahal?
senyum terukir di bibir manis

Wahai nenek
pakaian itu tidak ada nilainya bagiku
bukankah aku telah mendapatkan kasih sayang nenek
kasih sayang yang sangat berharga bagiku
Kasih sayang dari seorang yang sangat kita
sayangi dan kita cintai


By: Shaz
3 July 2010
Brunei Darussalam







Pulang Dalam Penyesalan




Pulang bersama sesal di hati
saat pesta digembar-gembur
derita menyelimuti rasa di jiwa
andai kutau kan berlaku
tak akan sia-sia berpanjangan

Tinggallah sudah kenangan
meraut di dinding suram
rindu kian mencekam
melangkah dengan sendu
meniti di debar mimpi
menggenggam embun di hujung
mutiara
mengharap sinar berpanjangan

Namun ku tak mampu merubah
kitaran waktu
yang telah di lewati dengan harapan
di dada
ku bersimpuh di dada langit
semoga hari esok akan kembali lagi
dengan sinar


By: Shaz
22 May 2010
Brunei Darussalam


Aku Ingin




Angin membelai lembut
di setiap helai rambutku
dan mencumbu tulang-tulang pipi ini
berbisik rindu di nyanyian angin

Dan aku ingin lewati sepi
yang berlabuh di hati; dengan indah
di setiap hari-hariku

Di debar hati; angin menyapa
ingin ku pinjam sebuah angan
dan ku simpan segunung harapan

Mampukah aku?

Di terik samar sisi mentari
yang aku inginkan
tergoyah di curhan hujan
melakar angan mewarnai
membenam waktu

Dan aku ingin langit bersinar
memayungi sepi memanjang waktu
di antara rapuhnya waktu kian berlari
ketika hasrat di hati mengapai mimpi

By: Shaz
3 June 2010
Brunei Darussalam


Wahai Suara Hati II


Dengarlah hati berbicara
berbagi cerita tak merasa sepi
lupakan luka mengores hati

Pedih dan pilu mainan hati
luka terukir jadi kenangan di hati
semusim berlalu bersama waktu
berlari

Wahai suara hati

Usah merintih bersedih
amarah menjadi raja di hati
kau genggam erat kau lepas kau
terluka
kau sucikan dengan iman di hati
terlepas jua dari jagamu
terlukalah dikau
semuanya kehendak-Nya

Wahai suara hati

Dengarlah hati berbicara
kenapa harus gundah gulana
bila senyum telah kau ukir
tawa bahagia telah kau temukan
di jemari kau rangkai kata
pengubat luka di hati

By: Shaz
12 May 2010
Brunei Darussalam


Wahai Suara Hati

[Suara+hati.jpg]


Diriku bersedih kerana berduka
diam membisu
sunyinya hati
sepinya rindu
hati merintih

Sendirian di sini bertemankan air mata
terhiris luka berkaca
pilu terasa menanti
bila hati diam membisu

Yang tak mampu menemani berlalu pergi
yang mampu menemani diri berduka cita

Teman tertawa
mampu membuat diri tersenyum
mampu membuat hati riang gembira
biarlah suara hati berbicara

Wahai hati
jagalah hati
sucikan hati
jangan nodai hati

By: Shaz
6 May 2010
Brunei Darussalam





Ibu




Ibu
duapuluh dua tahun
hati merindu siang dan malam
bayangan wajah ibu selautan rindu
di merah darah ibu yang mengalir
di urat nadi tubuh ini
meronta kasih ibu

ibu
tanpamu kutak akan lahir ke dunia ini
kau rawat diri ini sembilan bulan dalam rahim ibu
dengan kasih sayang

Ibu
kau tinggalkan diri ini dengan hati yang terluka
begitu hancurnya hati ibu
dengan perpisahan yang tak kau inginkan

Tangisku siang dan malam
menjadi rindu ibu
ibu dengarlah kelohan hati ini
walau hanya dalam bayangan ada wajah ibu
ibu tetap ada di hatiku
tiba suatu saat nanti
kita akan di pertemukan kembali
dengan kasih ibu

By:Shaz
18 May 2010
Brunei Darussalam








Lagu Cinta



Lebih bening
dari air embun menitis
di kedua jemari dalam mega
dalam dingin mengapai subuh
memetik lagu cinta-Nya
di tengah balutan
sayap-sayap patah
dalam kesetiaan
KAU utus lagu cinta
berbunga damai
KAU bisikan di rimba hati
embun pun menitis
bersimpati di halaman
menjelma sebutir cahaya
mengusung lagu cinta
di bawah Cahaya-Mu
dalam kedamaian
luka yang masih segar
ku temukan sebuah wajah
di pusara jiwa dalam cinta-Mu

By:Shaz
7 April 2011
Brunei Darussalam

Surat Rindu Ayah Bonda




Semalam mata bonda berkaca memandang langit
mencari bayang bermain di rona mata mentari
penuh ratap di meja usang menyisa musim
saat sepi tergantung rindu mencari raut wajah
senja iri mendera bait-bait lara nan resah
surat rindu ayah dan bonda
tercurah kasih dan sayang si air mata
bernyanyi hiba menanti tiada dalam pandangan
berharap dapat pengubat rindu di hati

Kini musim silih berganti berbunga rindu
dalam dakapan senja menghampir jendela langit
garis-garis tipis menjangkau hujung usia
esok masihkah ada lagi surat rindu ayah bonda
dalam lipatan waktu tersimpan rapi bermanik mutiara
beriring do'a berharap dalam sisa usianya
memintal waktu selembar angan tergantung
dalam tarikan nafas sang bayu mengisi ruang sukma
di balik pijar mentari daun-daunan meluruh
menanak kasih si air mata ayah dan donda
tak tergantikan dengan kilauan permata
sekilas harapan ayah bonda dalam jaga
tak terlimparkan dalam jutaan impian
berarap kasih si anak tak meluntur melupa
dua hati insan bergelar ayah dan bonda

By: Shaz
1 June 2011
Brunei Darussalam

Selasa, 21 Jun 2011

Suara Itu


Di mana suara itu?
kumencari-Nya namu tidak kutemukan
apa itu hanya hayalan igauanku
atau ilusi yang bermain di ingatan
betapa kumerindukan-Nya siang dan malam
kusingkapi langit dua pertiga malam
di antara hitungan jari dan kalimat suci-Mu
sedang aku masih alpa dalam dunia-Mu

Kau bisikan suara itu
saat aku mencari suara yang memanggilku
di lembah yang tandus
jauh dari pandangan

Kini aku berpijak di bumi-Mu
kelu membisu
dengan langkah yang penuh sesal
suara itu bergema
membuat ku menggigil ketakutan
takut pada-Nya

Pada-Nya kuingin mengabadi
berharap ke ampunan dari-Nya
mohon digilap segala debu di tubuh
tiap langkah dalam perjalanan hidup
kuserahkan roh dan jasadku
dalam jagaan-Mu Ya Allah

By: Shaz
28 June 2010
Brunei Darussalam









Koleksi Zikir Dan Doa-zikir - Doa Taubat

Pesan sebelum tidurku


Bila tidurku memanjang
kucuplah keningku
penghantar tidurku nanti
dan bisikanlah kalimat-kalimat
asma-Nya di kupingku
penghantar tidurku berpanjangan

Dan jika kau rindu kasihnya
dengarlah bisikan hati
yang mengumam dari detak jantung
berdenyut bergoncang bergelora rindu

Dan bila ada rindu membayang
lakarlah di langit rindu
bermanja sepi memburu bayang
di awan langit biru ku bersemayam
bersimpul doa dengan asma-Nya

Jika kiranya ku dapat melihat
senyummu di langit biru
sebelum tidur panjangku
dengarlah nama asma-Nya
dari tiap kalimat kuucapkan
sebelum tidurku

Dan bila semuanya telah tiada
hanya ada lembar rindu
terlepas pergi mengurai nada
di tiap yang tersirat di hati

Ketika kau berlalu pergi
tinggalkanlah satu
kebanggaan untukku
dengan kalimat suci
penghantar tidurku

Bila ada rinai yang mencurah
siramilah dari tiap penjuru langit
asma-Nya berbalut kain putih
bertabur kembang setaman
dan hiaslah tiap jambangan
kau miliki menjadi satu asma-Nya

By: Shaz
15 Julai 2010
Brunei Darussalam



Khamis, 16 Jun 2011

Tiga Musim



















Tiga senja sudah berlalu bersama air mata
tiga senja sudah cinta bermula hati terluka
di dada berdebar bertanya:
berapa musim lagi senja harus di lalui?

Kini tiga musim membuka sebuah cerita
di atas layar kembara di bulan April
sepucuk surat merah muda
melayang di terbangkan angin
membuka debar di dada bibir terketar
"berapa senja lagi tanganku tertoreh luka?"
kasih di rantau tanyaku pada yang berkabar
dada tercalar surat merah muda terpapar

Tiga musim tiada sua tanyaku pada satu benua
berkali sudah surat kubaca bernada sepi
kepadanya kuunjukkan surat titis air mata
rambut meluntur mataku kabur
berapa musim lagi aku harus menanti?

Tiga musim membuka sebuah cerita
bukanlah angan atau khayalan
bukan hanya semalam
bersuara resah dalam kalbu
lewat getar angin ku sampaikan
layunya mata bila bibir tiada terketar
kasih di rantau tiada ternantikan
dada berdebar rambut meluruh
tiada hairan sejuk bukanlah hembusan angin
pasti akan kembali pada-Nya

Wajah kekasih tiada terpandang

By: Shaz
22 April 2011
Brunei Darussalam


Mata



                                           Mata


                                  Kau adalah anugerah terindah
                                       andai kutahu rahasiamu
                                              akan kusingkapi 
                                                dari titik terang 
                                    dengan keindahan kau miliki 
                                         dari satu yang kau petik 
                                                   dan kau tabur
                                            dalam telaga air mata 
                                        kau saling berpandangan 
                                             walau menjarak jauh 
                                     kesetiaanmu tak pernah luntur 
                                                       dimamah usia 
                                      siang dan malam silih berganti 
                                        dengan rinai yang kau curah 
                                                         di pipi merah
                                                  kasihmu tetap abadi



                                                     By: Putriizzabella
                                                            24062010 
                                                                 NBD
 

Rabu, 15 Jun 2011

Perpisahan Terakhir


Hari ini atau pun esok
usia tak dapat di terka
sejengkal dari kepala
dalam senda gurau dan tawa
bermanja mesra tiada terjangkakan
dalam sedetik pun kita tidak tahu
dalam puing-puing waktu menanti
bagaikan petir halilintar menyambar
mengoyak saluran jantung nadi terhenti
diam tanpa kata suara tak terucap
di sinilah jua pertemuan dan janji di julang
saat perpisahan terakhir sudah tiba
dalam tugu hati berseru kalimat-Nya

Perpisahan ini, berakhir di sini
dalam janji yang tak di lengahkan
berpindah ke rumah baru
jauh-jauhari sudah pun di perisapkan
bakal pulang dalam lambaian-Nya

Tinggallah dunia fatamorgana
terbukalah gerbang pintu baru
tiadalah lagi tangan menadah kepada-Nya
tinggallah amalan kebajikan dan takwa
mengiring pemergian diri
sepanjang perjalanan menjadi saksi
setelah lama menapak di bumi-Nya
sekujur badan berbalut selimut putih
terbaring di puasara sendiri
dalam perhentian jasmani
kembali pada-Nya

Sayup-sayup surah dibaca
talkin nan syahdu beriring do'a
sayu dan pilu beriring air mata
memohon dicucuri rahmat
di kalangan orang-orang beriman
beramal soleh
perpisahan terakhir menghadap Ilahi
perjalanan baru di alam barzakh
mendakap kasih-Nya
dalam hamparan firdaus-Nya

By: Shaz
6 June 2011
Brunei Darussalam

Selasa, 14 Jun 2011

Cinta Sahara


Animated Landscape, Animated Graphics, Beautiful Landscapes, Nature

Kalaupun dulu aku rindu pada-Mu
berdarmaga kasih sahara
kini ku datang melamar cinta sahara
dengan kucupan kasih-Mu
di pucuk-pucuk yang merimbun menghijau
di titisan embun sejernih air mencurah di telaga kautsar
akan ku bisikan jua di lembah ini cintaku terpaut

Ya Allah...
Tiupkanlah seruan-Mu
agar aku cepat sampai di Kota Cahaya-Mu
merenung permata cakerawala-Mu
sebagaimana cinta sahara pada-Mu

Ya Allah...
Jauhkah lagi langkahku?
langit-Mu masih cerah di tengah gurun
Aku datang dengan cinta-Mu
payungilah aku dengan sinar-Mu
meski mentari tersenyum melibar wajah
agar aku tetap tidak terasa panas mentari
di antara dinginnya angin membelai
dan selimutilah aku dengan langit-Mu
kala mentari masih segar bersinar

Ya Allah...
Aku datang pada-Mu
dengan haruman cinta sahara
walau tak sewangi aroma peluh
yang mendingin mengering
di setiap helai benang kain memutih
cinta sahara tetap abadi di hati

Ya Allah...
KAUkah yang kuhadapi ini?
dalam dekapan getar takjubku
dalam lindungan rumah-Mu
dalam taman tetamu-Mu
duduk menyentuh takbir
menghadap-Mu dengan rinduku
peluk kasih-Mu dengan cinta
di pertemuan ini kulamar cinta kasih-Mu
agar dapat bersama-Mu dalam cinta sahara

Andai nafas sahara menunding langit
mencari wajah cinta kasih sahara
akan kurentang sayap-sayap burung lembah
memukau mentari kala nafas kembali kesangkar abadi

Tenanglah dikau di sana bersama-Nya
di tiupan angin mengirim pesan
di tanah bumi sahara aku berkelana

By:Shaz
3 Oct 2010
Brunei Darussalam


Rindu Sahara



Animated Landscape, Animated Graphics, Beautiful Landscapes, Nature, Keefers
Sahara kini kudatang lagi
dalam bingkisan rindu
sebelum fajar menjelang
berdamping dengan cahaya
sesaat bayang-bayang di bumi menerang
di dinding cermin langit
diantara kau dan aku
dalam setiap langkahku di lembah ini

Kutatap wajah-Mu dalam dekapan penuh rindu
tanpa sepatah kata terucap di bibir
resah dalam pekat memburu rindu sahara
di tengah gurun pasir sahara yang luas
sepi...
langkahku semakin berat di tengah bibir fajar
dingin menyusup di pori-pori kulit tubuh
mengali lubang-lubang butiran rahsia tertanam

Sahara,
Kalau pun aku hanyalah sehelai kain putih
merentang kasih dalam getaran sukma
siapakah yang mencipta rindu sahara?
antara menara gading terpahat di kalbu
merangkak menuju samudra rindu-Mu
menabur aroma di Kota cahaya
sebelum fajar menerangi kewujudan

Kini waktu tinggal terdampar
di lautan pasir melembar sepi
jauh di cermin kasih-Mu menanpak do'a
tersedu menatap awan berlari
membutir mutiara kasih turun membasah pipi
nyanyian rindu-Mu bagaikan kecapi
meresap membisik ke ruang nadi-nadi
sesungguhnya aku rindu ingin pulang bersama-Mu

By:Shaz
26 Ogos 2010
Brunei Darussalam



Isnin, 13 Jun 2011

Kelana Sahara


TREASURES OF EGYPT

Ketika senja berada di bawah punggung langit
ketika itu juga kumelabuhkan punggung di penunggangan
mencari Kota Cahaya
berkelana di lembah-lembah
pergunungan di padang pasir
angin membawa kabar
merentasi padang pasir dan gurun sahara
burung-burung bertasbih melebarkan sayap

Kutatap langit yang sudah memerah jingga
dengan langkah kelana sahara di dada
mentari yang berbayang kini kian memalu menepi
lukisan malam kian merapat
Kota Cahaya terasa jauh sekali
perjalanan masih panjang
beribu batu merentasi gurun
kubawa segamit harapan
dalam setitik cahaya dalam kalbu
dari satu yang kupetik

Sahara:
Kulukis biduk lembut ini
di tiap dataran menjulang
dengan istiqamah
sebelum mentari menurun
meluruhkan titisan keringat bertabur
punah ranah gugur berkubur
di bumi Kota Cahaya

Sahara:
Kota Cahaya alangkah indahnya bumimu
daun-daunan menghijau ditarian kasih
buah meranum manis
di pohon-pohon merendang
kelana sahara terukir di hati
senandung tasbih mengukir hati
mendekap di jiwa
tarian kasih kelana sahara
tiada asa cinta tanpa cinta sahara
rindu kelana sahara di Kota Cahaya

By: Shaz
10 Ogos 2010
Brunei Darussalam

Sabtu, 7 Mei 2011

Sendiri



Raining

Angin malam dingin
di luar tanah masih membasah
di udara bergema suara
mengingtkan diri
malam bukan impian
purnama berlabuh
tak tergambarkan
jantung berdegup kencang
bagai pelayar sebuah misi
patah pengayuh dalam kembara
berlabuh di bibir lautan
hujan sisakan malam
tanah basah baru meluruh musim
sendiri berlari di lautan ombak
tika fajar mengiring waktu
putih kabus di perbukitan
berdiri sendiri di akhir perpisahan
pada langit hanya ada tawaran
dua musim dua batas airmata
bukan membayar kembali
untuk sebuah persahabatan

By: Shaz
10 April 2011
Brunei Darussalam








Jumaat, 6 Mei 2011

Tiga Musim

Tiga senja sudah berlalu bersama airmata
tiga senja sudah cinta bermula hati luka
di dada berdebar bertanya:
berapa musim lagi senja harus di lalui?

Kini tiga musim telah membuka sebuah cerita
di atas layar kembara di bulan April
sepucuk surat merah muda
melayang di terbangkan angin
membuka debar di dada bibir terketar
"berapa senja lagi tangan ini tertoreh luka?"
kasih di rantau tanyaku pada yang berkabar
dada tercalar surat merah muda terpapar

Tiga musim tiada sua tanyaku pada satu benua
berkali sudah surat kubaca bernada sepi
kepdanya kuunjukkan surat titis airmata
rambut meluntur mataku kabur
berapa musim lagi aku harus menanti?

Tiga musim membuka sebuah cerita
bukanlah angan atau khayalan
bukan hanya semalam
bersuara resah dalam qalbu
lewat getar angin kusampaikan
layunya mata bila bibir tiada terketar
kasih di rantau tiada ternantikan
dadar berdebar rambut meluruh
tiada hairan sejuk bukanlah hembusan angin
pasti akan kembali kepada-Nya
wajah kekasih tiada terpandang

By:Shaz
22 April 2011
Brunei Darussalam

















Ahad, 1 Mei 2011

Bicara Hati



Animated Landscape, Animated Landscapes,  Animated Graphics, Beautiful Landscapes, Nature, Keefers


Akulah kabut sunyi di matamu
diantara sulaman bait perhara
bertelaga airmata bersuling rindu
bersulam resah nan lara

Nun jauh kudiam membisu
dalam bisikan tatapan matamu
cukuplah aku yang tau
bisikan bicara masa lalu

Kala angin membawa pesan
berharap kabut meleraikan kekusutan
langit cerah tiada rayuan
kasih menapak dalam jalanan

Bila esok masih ada
merentang waktu dalam bicara
bersama rindu bertaut dihati
izinkan kumenyulam bicara hati

By: Shaz
1 May 2011
Brunei Darussalam







Ahad, 17 April 2011

Dairy Malam


MOON


Dairy Malam

Sayang, aku ingin melalui malam ini sebelum subuh melewati sinar pagi, bersama rindu kau titipkan di telaga hati, terjaga rapi dalam curahan kasihmu di lubuh hati. Walau memutih rambutku di hujung kepala namun akan aku jaga rapi dalam semudra hati bersama kasih-Nya. Biarlah malam ini berkisah dalam kasihmu dalam tatapan sayuku, nun jauh tak terjangkau dengan waktu . Di langit malam berkidung rindu, hanya ada bintang berkelipan seperti nadi berdenyut dalam tatapan malam rembulan. Hibanya hati kala langit malam telah menghilang dalam bayang sinar pagi.

Duhai kasih pelipur lara pandanglah cahaya langit malam itu… adakah kasih ini akan hilang seperti cahaya langit malam dalam tatapan rindu rembulan. Hanya ada suara-suara penghuni langit malam merapati malam meratap dalam bisu. Izinkan aku melalui malam ini dalam rinduku tanpa suamu dalam rinai malam, dalam kasih-Nya. Sebelum ku melelapkan kedua kelopak mata ini dalam cinta kasih-Nya di hujung malamku bersama-Nya.

by:shaz
17042011
Brunei Darussalam

  AKU DAN MALAM Tak terasa malam mendekap perlahan-lahan dari tangkai kelopak mimpi yang tertinggal setelah lewat tiga musim di rongga usi...