Tak terasa malam mendekap perlahan-lahan
dari tangkai kelopak mimpi yang tertinggal
setelah lewat tiga musim di rongga usia malam
langit membawa lara bermusim berganti sunyi
dari rahim malam dinihari hingga menenun siang
Ketika hijau daun tidak lagi bercambah mekar,
menyimpul kuntum-kuntum
mimpi yang berserakkan
aku dan malam terdiam panjang menjahit sekelumit doa
dari setitis embun pagi membawa sisa sinar mentari
agar ianya terang kembali di segenap cakrawala
aku dan malam mula membancuh sinar yang kian mula meluntur
dan menjemput pagi walau langit gerimis membawa mimpi
esok pasti masih ada sinar mentari di hijau daun
Karya: putriizzabella
3/4/2013
Brunei Darussalam